Biografi Singkat Imam Para Pentakhrij Hadits

imam_malik

BIOGRAFI SINGKAT IMAM MALIK BIN ANAS SANG PENTAKHRIJ HADITS TERKENAL

  1. Imam Malik bin Anas (93 H-179 H/ 712 M-798 M)

Nama lengkap beliau adalah Imam Abu ‘Abdillah Malik bin Anas bin Malik bin Abu ‘Amr bin Al Harits, beliau seorang imam Darul Hijrah dan seorang faqih, pemuka madzhab Malikiyah. Silsilah beliau berakhir sampai kepada Ya’rub bin Al Qahthan Al Ashbahy. Nenek moyang beliau, Abu Amir, adalah seorang sahabat yang selalu mengikuti seluruh peperangan yang terjadi pada zaman Nabi kecuali pada perang Badar. Sedangkan kakek beliau, Malik, adalah seorang tabi’in yang besar dan seorang fuqoha’ kenamaan dan salah seorang dari empat orang tabi’in yang jenazahnya dihusung sendiri oleh khalifah Utsman bin ‘Affan ke tempat pemakamannya. Imam Malik bin Anas lahir di Madinah pada tahun 93 H. Ibu Imam Malik bin Anas berada dikandungan ibunya selama 3 tahun.

  1. Perhatiannya dalam Ilmu Hadits

Sebagai seorang muhaddits yang selalu menghormati dan menjunjung tinggi Hadits Rasulullah SAW, saat beliau akan memberikan hadits, selalu melakukan wudhu lebih dulu kemudian duduk diatas sembahyang yang tenang dan tawadlu’. Beliau sangat tidak suka memberi hadits dengan keadaan berdiri, di tengah jalan atau tergesa-gesa.

  1. Guru dan Murid Imam Malik bin Anas

Imam Malik mengambil hadits dengan cara qira’ah dari Nafi’ bin Abi Nu’aim, Az Zuhri, Nafi’, pelayan Ibnu Umar ra, dsb.

Ulama’ yang pernah berguru kepada beliau antara lain adalah Al Auza’i, Sufyan Ats Tsauri, Sufyan bin Uyainah, Ibnu’I-Mubarak , Asy Syafi’iy, dsb.

  1. Keimanan dan Pujian Ulama’ Terhadapnya

Disamping keahlian beliau dalam ilmu Fiqih, seluruh ulama’ telah mengakui Imam Malik bin Anas sebagai Muhaddits yang tangguh. Seluruh warga hijaz pada saat itu memberikan gelar kehormatan baginya “sayyidi Fuqoha’il Hijaz.”

Imam Asy Syafi’i memberikan pujian bagi beliau sebagai berikut: “Apabila berbicara tentang Hadits, maka Imam Malik lah bintangnya dan apabila berbicara tentang keulama’annya Imam pula lah bintangnya. Tidak ada orang yang lebih terpercaya dalam ilmu Allah kecuali Imam Malik. Imam Malik dan Ibnu Uyainah adalah dua orang sahabat yang apabila kedua orang itu tidak ada, maka hilanglah pula ilmu-ilmu orang Hijaz.”

Imam Yahya bin Said Al Qahthan dan Imam Yahya bin Ma’in menggelarinya sebagai amirul mu’minin fil Hadits. Imam Bukhari mengatakan bahwa sanad yang dikatakan ashahhul asanid, ialah apabila imam itu terdiri dari Malik, nafi’, dan Ibnu Umar ra. Sebagai seorang Muhaddits yang konsekuen dengan ilmu yang dimilikinya,beliau tidak pernah melalaikan jamaah, selalu menjenguk teman-teman beliau yang sedang sakit, dan selalu melaksanakan kewajiban yang lain. Beliau juga dikenal sebagai ulama’ yang keras dalam mempertahankan pendapatnya, bila dianggap benar.

  1. Karya-karyanya

Karya beliau yang sangat gemilang dalam ilmu hadits adalah kitab al-muwattha’ yang ditulis pada tahun 144 H atas anjuran khalifah Ja’far Al manshur yang bertemu saat keduanya melaksanakan ibadah haji. Para ulama’ kemudian mensyarah kitab Al Muwattha’. Diantara para ulama’ tersebut adalah Abul Walid dengan nama Al Mau’ib, Az Zarqany dan Ad Dahlawy dengan nama Al Musawwa.

  1. Wafatnya Imam Malik bin Anas

Beliau wafat pada hari Ahad 14 Rabiul awal 169 H. Tetapi sebagian ulama’ berpendapat , tahun 179 H di Madinah. Beliau meninggalkan 3 orang putra yaitu Yahya, Muhammad, dan Hammad.

Leave a comment